Selasa, 22 September 2015

TARUNG DERAJAT




PENGERTIAN TARUNG DERAJAT


Seni Ilmu Olah Raga Bela Diri TARUNG DERAJAT dideklarasikan kelahiran nya dibumi persada Indonesia tercinta, di Bandung 18 Juli 1972 oleh pecipta nya seorang putra bangsa yaitu Guru Haji Achmad Dradjat yang memiliki nama julukan dengan panggilan Aa Boxer. Nama panggilan Aa Boxer diterapkan dan melekat pada diri Achmad Dradjat, setelah dirinya mampu dan berhasil menggunakan dan menerapkannya Seni Pembelaan Diri karya ciptanya didalam berbagai bentuk perkelahian, dimana butuh dan harus BERKELAHI atau BERTARUNG dalam rangka BERJUANG untuk mempertahankan kelangsungan hidup, menegakan kehormatan dan membela kemanusiaan dalam kehidupan sehari-hari selaras dengan kodrat hidupnyanya. Jadi sebenarnya keberadaan Tarung Derajat itu adalah identik dengan perjalanan & perjuangan G.H.Achmad Dradjat yang juga dikenal dengan julukan Aa Boxer dan kini bergelar “SANG GURU TARUNG DERAJAT”.

BELAJAR tenaga DALAM (kundalini)

Pengertian tenaga dalam

Tenaga dalam merupakan energi ekstra sebagai tenaga cadangan yang berasal dari dalam diri seseorang. Tenaga dalam itu sendiri masih tertidur dalam persemayamannya di dalam tubuh kita, dan terlihat menjulur saluran yang seperti batang dari tanaman yang pada bagian-bagian tertentu terdapat titik titik putik seperti bunga teratai, putik seperti bunga teratai inilah sebagai pusat dari tenaga dalam yang belum aktif sehingga belum biasa dipergunakan untuk keperluan. Pada umumnya setiap manusia memiliki apa yang dinamakan dengan tenaga dalam ini, tetapi mereka tidak mengetahui karena tenaga dalam itu sendiri mengeram dalam diri kita serta belum terbentuk sama sekali, tenaga dalam akan bangkit apabila kita bangkitkan. Untuk membangkitkan tenaga dalam setiap orang mempunyai cara yang berbeda-beda, salah satu cara yang sering dipergunakan adalah dengan menggunakan pernafasan yang mengarah, dengan pernafasan yang mengarah inilah tenaga dalam seseorang dapat terbentuk sesuai dengan pernafasannya. Bangkitnya tenaga dalam ini akan mengaliri setiap aliran darah  melalui urat-urat kita, aliran tenaga dalam ini berbeda-beda untuk setiap orang ada yang panas, dingin atau setruman sebagai tenaga magnetis yang mampu Melontarkan Ataupun Menyedot Sasaran Yang Akan Mengganggu Sipemilik Tenaga Dalam. Jadi tenaga dalam merupakan suatu aliran energi ekstra sebagai tenaga cadangan yang mengaliri urat-urat kita, aliran ini berbeda-beda ada yang panas dan dingin yang dibangkitkan salah satunya melalui olah pernafasan yang mengarah



Belajar tenaga dalam dan kundalini (jurus ular)

A.  Melatih dan Membangkitkan Tenaga dalam
Masuklah kesebuah perguruan tenaga dalam, maka akan diperkenalkan latihan dasar Tenaga dalam al:
1. Latihan dasar / Jurus / Gerak
2. Pernafasan
3. Pembangkitan tenaga dalam / Pembukaan cakra
Ketiga latihan diatas dilakukan dengan berbagai tingkatan dan diulang terus menerus.
Namun latihan diatas adalah abstrak / samar-samar, hal itu didasarkan atas adaanya beberapa anggota yang tidak mengerti / tidak merasakan adanya tenaga dalam mereka, walaupun tenaga dalam mereka telah bangkit, hal ini dikarenakan beberpa faktor al: 
a. Faktor kepekaan (mereka kurang peka)
b. Kurang optimalnya tenaga dalam mereka
c. Kurang nya latihan rutin
d. Bakat (mereka tidak berbakat)

terkecuali dari hal diatas bagi / mereka yang telah berhasil menghimpun tenaga dalam dan merasakan berdasarkan kepekaan, maka dapat diteruskan dengan suatu latihan khusus, dimana latihan khusus ini tidak begitu diajarkan pada setiap perguruan, sedikit sekali, atau sama sekali tidak di ajarkan. Latihan khusus ini merupakan pengembangan dari latihan diatas.
Latihan khusus ini mempunyai beberapa manfaat al:
1. Meningkatkan rasa kepekaan tenaga dalam
2. Mengenal seperti apa tenaga dalam itu dengan melalui konsentrasi
3. Mengenal dari mana sumber / pusat tenaga dalam itu berasal dan
4. dapat membangkitkan tenaga Ular (Kundalini)

B. Latihan khusus untuk memperkuat dan mengenal seperti apa tenaga dalam itu.
1. Duduk bersila badan tegak lurus, tangan diatas lutut terbuka dengan telapak tangan menghadap keatas
2. Tarik nafas panjang melalui hidung, dan simpan diperut tahan sekuat mungkinLepaskan perlahan melalui hidung dengan konsentrasi mengalirkan tenaga dalam dari pusar kedada dan telapak tangan, rasa yang ditimbulkan berbeda-beda ada yang panas, dingin, berupa getaran, kesetrum, kesemutan, seperti ditusuk-tusuk dll yang tiap orang akan merasakan hal yang berbeda-beda latihan ini dilakukan dengan rutin serius.ulangi terus menerus dengan konsentrasi merasakn aliran tenga pada telapak tangan
3. Setelah bisa merasakan tenaga, maka latihan dapat dilanjutkan dengan duduk bersila dengan badan tegak lurus, tangan lurus kedepan dan telapak tangan menghadap keatas, kemudian tarik nafas panjang dan rasakan penyerapan hawa murni melalui telapak tangan, tekan tahan nafas diperut semampunya.
4. Setelah itu lepaskan perlahan, sambil konsentrasi menyalurkan tenaga ketelapak tangan, lakukan dengan rutin dan berurutan maka kekuatanya akan meningkat
5. Selanjutnya adalah memperkuat tenaga yang telah kita bangkitkan, yaitu dengan cara bisa meminta bantuan pelatih atau teman sesama latihan untuk menyalurkan tenaganya ketubuh kita yang dinamakan sinkronisasi / penyelarasan / shaktipat / attunement. Yang bertujuan agar semakin aktif cakra-cakra / pusat tenaga pada tubuh kita.
6. Latihan ini adalah pengenalan tenaga dalam melalui konsentrasi  (tanpa nafas khusus), dimana tenaga dalam yang telah teraktifkan akan memancar terus menerus pada tubuh kita baik kita sadari maupun tanpa kita sadari dan akan peka terhadap energi negativ yang datang, latihannya yaitu:
duduk bersila dengan tubuh lurus dan rileksasi penuh, aturlah nafas sehalus mungkin tanpa paksaan dan rasakan denyut jantung, dalam keadaan khusus kita akan merasakan aliran / getaran-getaran gaib mengalir dan menyebar keseluruh tubuh, nikmati terus aliran tersebut.
7. Dengan latihan ini akan mengetahui dari mana sumber / pusat tenaga itu berasal
Caranya:
Lakukan latihan seperti latihan no 6, tanpa nafas setelah terasa aliran tenaga yang memancar dari tubuh hingga ketelapak tangan maka letakanlah telapak tangan kiri 10 cm didepan pusar dan telapak tangan kanan10 cm didepan dada lakukan ± 1 jam setiap hari, selanjutnya letakan tangan kiri 10 cm didepan antara dua alis dan tangan kanan 10 cm diatas ubun-ubun lakukan ± 1 jam setiap hari.
8. Latihan ini bertujuan mengaktifkan cakra-cakra pada tubuh termasuk mengaktifkan kekuatan ular (kundalini) yang terletak pada tulang ekor paling bawah
Latihan  ini merupakan lanjutan dari latihan sebelumnya
caranya:
duduk bersila dengan santai dengan telapak tangan terbuka menghadap keatas lutut,lakukan 5 kali prnfasan tnga dlam. Stelah itu rilekskn tubuh dan rskan energi alam smesta disekeliling kita dan niatkn energi alam smesta terserap scra otomatis oleh tubuh ita, lalu rasakn aliran energi yg diserap didalam tubuh menyebar lembut mnjdi getaran2 halus yang memancar kembali keseluruh tubuh terus menerus.disaat demikian akan terasa aliran tenaga pada tulang ekor dan menembus ubun-ubun sehingga terasa sprti ada tekanan pada ubun-ubun.walauptn sedikit sekali,, terkadang dirasakan seperti ganjalan pada ubun-ubun itu merupakan sebuah tenaga dan ikuti saja, sementara aliran tenaga pada telapak tangan terasa kuat

Kamis, 17 September 2015

SEJARAH NAMA PERSAUDARAAN SETIA HATI TERATE



 LOGO PERSAUDARAAN SETIA HATI TERATE







Manusia dapat dihancurkan
Manusia dapat di matikan
akan tetapi manusia tidak dapat dikalahkan
selama manusia itu setia pada hatinya
atau ber-SH pada dirinya sendiri.
 


 Kata-kata ini yang sampai sekarang tetap bergaung dan berhasil melambungkan nama PSHT sebaagai organisasi yang berpangkal pada “persudaraan” yang kekal dan abadi.
Adalah Ki Hadjar Hardjo Oetomo, lelaki kelahiran Madiun pada tahun 1890. Karena ketekunannya mengabdi pada gurunya, yakni Ki Ngabehi Soerodiwiryo, terakhir ia pun mendapatkan kasih berlebih dan berhasil menguasai hampir seluruh ilmu sang guru hingga ia berhak menyandang predikat pendekar tingkat III dalam tataran ilmu Setia Hati (SH). Itu terjadi di desa Winongo saat bangsa Belanda mencengkeramkan kuku jajahannya di Indonesia.
Masuk sarikat islam
Memasuki tahun 1922, jiwa pemberontakan Ki Hadjar membara lagi dan beliau bergabung dengan Sarikat Islam (SI), untuk bersama-sama mengusir negara penjajah, malah beliau sendiri sempat ditunjuk sebagai pengurus. Sedangkan di waktu senggang, ia tetap mendarmakan ilmunya dan berhasil mendirikan perguruan silat yang diberi nama SH Pencak Sport Club. Tepatnya di desa Pilangbangau – Kodya Madiun Jawa Timur, kendati tidak berjalan lama karena tercium Belanda dan dibubarkan.
Namun demikian semangat Ki Hadjar bukannya keweden (melemah), tapi malah semakin berkobar-kobar. Kebenciannya kepada negara penjajah kian hari kian bertambah. Tipu muslihatpun dijalankan. Untuk mengelabuhi Belanda, SH Pencak Sport Club yang dibubarkan Belanda, diam-diam dirintis kembali dengan siasat menghilangkan kata “Pencak” hingga tinggal “SH Sport Club”. Rupanya nasib baik berpihak kepada Ki Hadjar. Muslihat yang dijalankan berhasil, terbukti Belanda membiarkan kegiatannya itu berjalan sampai beliau berhasil melahirkan murid pertamanya yakni, Idris dari Dandang Jati Loceret Nganjuk, lalu Mujini, Jayapana dan masih banyak lagi yang tersebar sampai Kertosono, Jombang, Ngantang, Lamongan, Solo dan Yogyakarta.
Asal mula nama PSHT
Selang beberapa tahun kemudian yaitu tahun 1948 SH Terate mulai berkembang merambah ke segenap penjuru. Ajaran SH Terate pun mulai dikenal oleh masyarakat luas. Dan jaman kesengsaraanpun sudah berganti. Proklamasi kemerdekaan RI yang dikumandangkan oleh Soekarno-Hatta dalam tempo singkat telah membawa perubahan besar dalam segala aspek kehidupan. Termasuk juga didalamnya kebebasan untuk bertindak dan berpendapat. Atas prakarsa Soetomo Mangku Negoro, Darsono, serta saudara seperguruan lainnya diadakan konferensi di Pilangbangau (di rumah Alm Ki Hadjar Hardjo Oetomo). Dari konferensi itu lahirlah ide-ide yang cukup bagus, yakni SH Terate yang semenjak berdirinya berstatus “Perguruan Pencak Silat” dirubah menjadi organisasi “Persaudaraan Setia Hati Terate”. Selanjutnya Soetomo Mangkudjajo diangkat menjadi ketuanya dan Darsono menjadi wakil ketua.
Tahun 1950, karena Soetomo Mangkudjojo pindah ke Surabaya, maka ketuanya diambil alih oleh Irsad. Pada tahun ini pula Ki Hadjar Hardjo Oetomo adalah seorang tokoh pendiri PSHT, mendapatkan pengakuan dari pemerintah Pusat dan ditetapkan sebagai “Pahlawan Perintis Kemerdekaan” atas jasa-jasa beliau dalam perjuangan menentang penjajah Belanda.